Share |

PSSI Sinyalir Ada Korupsi Dana di Stadion di Riau


kualfikasi Grup E Piala Asia U-22 dipindah ke Surabaya hanya tinggal menunggu persetujuan Federasi Sepakbola Asia, AFC. Kota Pahlawan itu menjadi pilihan utama PSSI sebagai penyelenggara even tersebut karena Surabaya dinilai lebih mendukung dibanding kota-kota lainnya.

Kualifikasi Grup E Piala Asia U-22 akan diikuti 6 tim. Selain tuan rumah Indonesia selaku tuan rumah, lima tim lainnya yang bergabung di grup ini adalah Jepang, Australia, Singapura, Macau dan Timor Leste. Sesuai jadwal yang telah disetujui AFC, laga ini akan berlangsung selama 10 hari, dimulai pada 3 – 13 Juli mendatang.

Sebelumnya, event tersebut akan digelar di Pekanbaru, Riau. Namun seiring munculnya permasalahan kasus hukum terhadap pembangunan stadion yang akan digunakan untuk pembukaan PON XVIII, yang akan digelar medio September mendatang, PSSI pun tak mau ambil risiko.
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mensinyalir ada penyalahgunaan dana dalam pembangunan stadion tersebut.

PSSI memilih Surabaya sebagai pengganti Pekanbaru, karena di Kota Pahlawan itu memiliki stadion yang memenuhi standar internasional. Selain stadion Gelora Bung Tomo, yang berskala internasional dan sudah selesai dibangun, ada dua stadion lainnya yang bisa menjadi stadion pendamping. Yakni stadion Gelora 10 Nopember di Surabaya dan Stadion Delta Sidoarjo, yang lokasinya juga berdekatan dengan Surabaya.

Untuk bisa menjadi penyelenggara kualifikasi Grup E Piala Asia U-22, AFC mensyaratkan harus ada dua stadion dalam satu kota. ‘’Surabaya memenuhi persyaratan itu. Prasarana di Surabaya juga cukup mendukung untuk menggelar even internasional,’’ ujar Diputi Kompetisi PSSI, Saleh Ismail Mukadar yang di temui Wartawan di Kantor PSSI Rabu (30/5).


Taufik

Share on Google Plus

About 12paz